www.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.ws

Blog Petualang Jiwa '05

Hai hai... Terima kasih sudah mau mampir kesini. Kami dari sekelompok mahasiswa ilmu keperawatan Universitas Padjadjaran, membuat blog ini sebagai wadah untuk menyalurkan inspirasi dan bertukar pikiran kepada siapa saja yang melihat blog ini. Kami harapkan artikel dan semua isi yang ada, nantinya akan bermanfaat untuk kemajuan kesehatan, terutama dibidang keperawatan.. Silahkan di lihat-lihat dulu. Terima kasih..^^

25 November 2008

Perbedaan Indikasi Depresi pada setiap gender

Perbedaan indikasi karena gender

Walaupun wanita dan pria mungkin memiliki banyak kesamaan indikasi ketika mereka mangalami depresi, mereka menerimanya secara berbeda. "Wanita lebih memperlihatkan bahwa mereka lebih merasa kecapainan sepanjang waktu. Juga merasa tidak percaya diri, tidak bisa mandiri, dan putus asa. Dengan perasaan tersebut, mereka memiliki kesulitan dalam membuat keputusan," pernyataan dari Melodie Morgan Minott, MD, instruktur ahli jiwa di Northeastern Ohio University's College of Medicine.

"Kenyataannya, depresi semakin memburuk selama masa menstruasi," menurut Morgan Minott. "Tidak mudah bagi wanita ketika memasuki masa menopause, depresi menimpa lebih sering di masa tersebut."

Gejala depresi diantaranya:
  • Sedih berlebihan, was-was, atau tidak bisa berpikir dengan jernih
  • Kurang tidur, bangun terlalu pagi atau sebaliknya tidur terlalu lama
  • Kurangnya nafsu makan dan atau berat badan turun drastis, atau sebaliknya nafsu makan meningkat dan berat badan naik
  • Gelisah dan mudah marah
  • Berpikir untuk bunuh diri atau mati.

Walaupun pria enggan untuk mengakui bahwa dirinya mengalami depresi daripada wanita, wanita juga mungkin merasa malu mengakuinya. Separuh wanita yang mengikuti survey yang diselenggarakan the National Mental Health Association menghasilkan bahwa mereka yang mengalami depresi merasa malu untuk meminta bantuan. Orang masih melihat bahwa depresi merupakan suatu kelemahan baik bagi pria maupun wanita. Akan tetapi, sebaiknya temui dokter /ahli jiwa untuk bantuan yang diperlukan jika anda mengalami depresi. Selain itu dukungan moril baik dari keluarga dan teman sangat positif untuk pemulihan dari depresi.

24 November 2008

Depresi lebih cendrung terjadi pada wanita

Depresi,..???

km wanita??

pernah ngalamin depresi?

kalau iya, km nggak sendirian, saat ini jutaan orang di dunia mengalami hal yang sama, menurut the National Mental Health Association, dan beberapa peneliti memperkirakan hanya satu dari tiga wanita yang mengalami depresi terdiagnosa.

Tidak perduli di negara mana mereka tinggal, dampak pada wanita lebih dalam bila dibanding pria yang mengalami depresi. "Hasil studi yang dihasilkan, wanita yang mengalami depresi paling tidak dua kali lipat dibanding pria," menurut Kimberly Yonkers, MD, direktur the Premenstrual Syndrome and Peripartum Treatment Research Program di Yale. "Lebih jauh lagi, hasil studi mengindikasikan bahwa depresi lebih berdampak pada wanita sedangkan mania (terobsesi berlebihan terhadap sesuatu) lebih berdampak pada pria".

Kenapa banyak wanita mengalami depresi? Peneliti mempunyai teori bahwa wanita lebih mudah depresi disebabkan oleh kombinasi biologi dan faktor genetik, termasuk perubahan hormon dari menstruasi, postpartum, dan menopause, demikian pula akibat stress karena pekerjaan, tanggung jawab keluarga dan peran sosial lainnya.

Perbedaan mencolok antara wanita dan pria dalam diagnosa depresi dimulai dari masa pubertas. Sebelum masa pubertas, rasio depresi tidak berbeda jauh antara anak perempuan dan anak laki-laki. Tetapi antara usia 11 dan 13, rasio anak perempuan yang terkena depresi merangkak naik dengan cepat, dan di usia 15 tahun, anak perempuan dua kali lebih banyak yang mengalami depresi dibanding anak laki-laki. Anak perempuan di sekolah setingkat SMU, rasio depresi bertambah tinggi secara signifikan.


Imsomnia Pada Remaja

INSOMNIA bisa disebabkan gaya hidup yang tak sehat atau gangguan fisik dan psikologis. Bayangkan, pada malam hari saat semua orang tertidur pulas, orang insomnia justru harus berjuang memejamkan mata.

Petang yang seharusnya menjadi "sinyal" alami tubuh untuk tidur pun tak bermakna sama pada orang insomnia. Ada rasa tidak nyaman bagi mereka yang mengalaminya. Beragam hal bisa menjadi penyebab insomnia,mulai masalah fisik, psikologis, hingga gaya hidup.

"Biasanya, kalau sudah lewat jam sebelas malam,mata sulit terpejam. Efeknya, sampai pagi tidak tidur," kata Sarah, 27, yang mengalami insomnia sejak duduk di bangku SMA. Dia menyangka, penyebabnya adalah beban pekerjaan rumah (PR) yang menumpuk dan les tambahan menjelang tes kelulusan. Setiap hari Sarah harus beraktivitas di sekolah sejak pukul 06.30 pagi hingga 18.30 petang. Akibatnya, sampai di rumah sudah kelelahan.

"Jam tujuh malam saya tidur dan terbangun jam sepuluh malam. Lalu mengerjakan PR sampai pagi. Jadi, waktu efektif tidur rata-rata hanya 3 jam. Kebiasaan ini berlangsung lebih dari setahun. Pas kuliah, saya masih sering kesulitan tidur," ujar penyuka sepak bola itu.

Pengalaman Sarah hanya sebagian kecil kasus insomnia pada remaja. Saat ini merebaknya game dan PlayStation yang membuat orang kecanduan, juga bisa menjadi pemicu kasus kesulitan tidur.Selain itu,kebiasaan anak muda nongkrong atau clubbing sampai pagi menambah daftar panjang remaja insomnia.

"Gaya hidup atau kebiasaan yang demikian memang bisa memicu insomnia karena yang bersangkutan menjadi terkondisi atau terbiasa. Namun, insomnia bisa juga disebabkan faktor lain seperti gangguan kesehatan fisik dan psikologis," kata psikiater anak dan remaja FKUI Tjhin Wiguna.

Tjhin menjelaskan bahwa kondisi kesehatan fisik seseorang yang kurang baik bisa membuatnya insomnia. Misalnya, pasien remaja berusia 16 tahun mengeluh insomnia. Setelah diperiksa, ternyata disebabkan gangguan arthritis rhematoid atau semacam gangguan sendi yang dideritanya.

Sementara dari sisi psikologis, remaja depresi juga rentan mengalami insomnia. Sebuah penelitian di Amerika yang dimuat dalam The Journal Sleep, belum lama ini, melaporkan bahwa insomnia pada anak atau remaja dapat memprediksikan kemungkinan gejala yang sama pada masa depannya.

Profesor ilmu perilaku dari Fakultas Kesehatan Umum Universitas Texas di Houston dan ketua tim studi tersebut, Robert E Roberts PhD, mengumpulkan data dari 4.175 partisipan remaja berusia 11- 17 tahun. Mereka diwawancarai dan diminta mengisi kuesioner tentang gejala kesulitan tidur yang mengarah pada insomnia, juga frekuensi dan durasinya.

Kesimpulannya, remaja dengan insomnia, terutama yang kronis,berisiko lebih besar terkena gejala somatis di masa depan, termasuk masalah psikologis. "Data kami menunjukkan, beban kasus insomnia pada remaja terkait kelainan psikologis lainnya seperti depresi, cemas,dantindakan abuse," kata Robert.

Pesan moralnya,lanjutnya, penyedia layanan kesehatan harus memberi perhatian lebih dalam mendeteksi dan menangani insomnia pada remaja. Insomnia dikategorikan sebagaigangguantidur, yangmana orang tersebut kesulitan untuktertidur, tetapterjaga,atau terbangundaritidurterlalucepat. Gangguan itu bisa digambarkan dengan berbagai kualitas tidur yang buruk.

Orang yang terlalu lelah bekerja seharian mungkin saja tidak mengalami insomnia. Namun, biasanya mereka mengeluh lelah, bosan atau depresi. Pada akhirnya, itu bisa berkontribusi pada gejala insomnia juga. Penanganan insomnia biasanya tergantung latar belakang penyebabnya.

Tjhin Wiguna menegaskan, orangtua yang punya anak remaja insomnia sebaiknya waspada jika sudah timbul keluhan yang mengganggu keseharian si anak. Misalkan sulit berkonsentrasi atau nilai ujian turun. Jika tak ada sebab medis atau psikologis umumnya tidak perlu diobati, cukup mengubah gaya hidup.

Sementara, jika ada keluhan medis atau insomnia yang disebabkan adanya penyakit. "Tentu harus diatasi dulu penyakitnya. Adapun jika disebabkan depresi, pemberian obat antidepresan juga dimungkinkan,"papar Tjhin.

Kaum remaja umumnya masih dalam masa pertumbuhan sehingga direkomendasikan tidur malam sekitar 9 jam per hari. The American Academy of Sleep Medicine mengemukakan beberapa tips bagi remaja, yang juga penting dibaca orangtua untuk membantu mengembangkan pola tidur yang sehat.

Cobalah tidur malam 9 jam setiap malam. Dengan tidur cukup, ketika bangun badan lebih bugar dan siap memulai hari dengan bersemangat. Bersantai sebelum tidur. Saat jam tidur, hindari kegiatan belajar yang terlalu memeras otak, berdiskusi, atau berolahraga yang menguras tenaga. Ciptakan nuansa tenang dan sepi sebelum tidur.

Matikan video dan berhentilah bermain game atau PlayStation. Atur pencahayaan yang tidak terlalu terang di kamar tidur. Pencahayaan temaram membuat badan "tune-in" bahwa inilah saatnya tidur. Sebaliknya, nyalakan lampu yang terang di pagi hari.

Bila perlu, lakukan olahraga atau gerakan ringan. Cobalah mengganti kekurangan jam tidur sebisa mungkin. Misalnya tidur sejenak, tapi jangan di sore hari. Tidurlah lebih lama di akhir pekan. Namun, jangan lebih dari 12 jam. Hindari konsumsi stimulan seperti kafein saat siang dan petang, apalagi menjelang tidur. Hindari juga mengemudi saat mata mengantuk.

Makanan jenis karbohidrat seperti snack dari beras atau gandum umumnya lebih memicu kantuk ketimbang makanan berlemak atau protein tinggi. Jika tak bisa tidur, bangkit dan pergilah ke ruang lain, lalu lakukan sesuatu. Merajut adalah salah satu yang terbaik. Sebab, pekerjaan ini cenderung monoton sehingga mengantar kita untuk terkantuk-kantuk..

PRESENTASI

View SlideShare presentation

IMSOMNIA

REFERENSI

Doenges, Malynn E, dkk. 2007. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri. Jakarta: EGC

Kubler, Elisabeth. 1981. On Death and Dying. Jakarta: EGC

Peiffer, Vera. 1994. Bagaimana Mengatasi Perpisahan. Jakarta: Arcan

Yosep, Iyus. 2007. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama

http://funnyfree.net/results03/askep_kehilangan.html

http://sp4669.wordpress.com/keparawatan/

http://alyahasna.blogspot.com/2008_09_01_archive.html

http://nutrisijiwa.blogspot.com/feeds/posts/default

 
@2008 Petualang Jiwa 05
Design by "PetualangJiwa05 FIKUNPAD"